Kampung adat adalah permukiman masyarakat tradisional yang masih mempertahankan tata cara hidup, arsitektur, sistem sosial, hingga kepercayaan lokal yang diwariskan secara turun-temurun. Biasanya, kampung adat memiliki aturan adat yang ketat montclairfriedchicken dan diatur oleh lembaga adat seperti tetua atau kepala suku.
Setiap kampung adat memiliki ciri khas masing-masing. Misalnya, rumah panggung berbahan kayu di Kampung Naga (Jawa Barat), rumah beratap ijuk di Wae Rebo (Flores), hingga tatanan sosial yang sarat nilai di Kampung Baduy (Banten).
Mengapa Kampung Adat Kini Jadi Destinasi Wisata Budaya Baru?
Dalam beberapa tahun terakhir, terjadi lonjakan minat wisatawan — baik lokal maupun mancanegara — terhadap wisata berbasis budaya. Kampung adat pun muncul sebagai alternatif yang otentik, edukatif, dan bernilai spiritual dibandingkan wisata mainstream yang berorientasi pada hiburan belaka.
Beberapa alasan mengapa kampung adat makin dilirik antara lain:
1. Keunikan Budaya dan Kearifan Lokal
Wisatawan kini haus akan pengalaman yang bermakna. Melihat langsung upacara adat, mencicipi makanan tradisional, atau mempelajari kerajinan tangan membuat kunjungan ke kampung adat terasa hidup dan personal.
2. Pelarian dari Hiruk-Pikuk Dunia Modern
Kampung adat menawarkan suasana yang tenang dan alami, jauh dari kebisingan kota dan tekanan digital. Banyak wisatawan yang datang untuk sekadar “detoks dari kehidupan modern”.
3. Kesadaran Budaya dan Ekowisata
Generasi muda mulai menyadari pentingnya menjaga warisan budaya dan lingkungan. Mereka mencari pengalaman yang tidak hanya menyenangkan, tetapi juga memberikan kontribusi sosial.
4. Dukungan Pemerintah dan Media Sosial
Program seperti Desa Wisata dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mendorong kampung-kampung adat untuk membuka diri terhadap wisata. Promosi lewat media sosial membuat kampung adat viral dan dikenal luas.